Dalam blantika musik Indonesia, khususnya untuk nama kugiran biasanya dianggap penting, karena mempunyai arti simbolis serta sekaligus dapat mencerminkan jenis musik yang dimainkan. Selain itu, nama biasanya menandakan kugiran musik itu dilahirkan pada periode tertentu. Dekade 1970-an sedang gencar-gencarnya muncul gelombang musik cadas maka kugiran kugiran cadas-pun bermunculan di Indonesia dengan nama yang tidak meng-Indonesia lagi sesuai trend yang ada di Barat.
Nama-nama kugiran cadas Indonesia dekade 1970-an umumnya menggunakan bahasa Inggris karena penggunaan bahasa Indonesia untuk nama kugiran cadas di negeri ini sering dianggap “culun” atau “udik” alias kampungan. Para pemusik lebih sering memberi nama kugiran-nya dengan nama bahasa Inggris. Mereka beranggapan dengan nama “cas-cis-cus” itu untuk nama kugiran musiknya akan terkesan lebih garang dan mentereng seperti kugiran Suprkid dengan master andalannya Deddy Sutansyah dimana kemudian namanya-pun dia ubah pula menjadi Deddy Stanzah.
Mereka inilah generasi pertama pemusik cadas Indonesia yang penuh bakat dan inovatif, disamping itu mereka-pun di besarkan namanya oleh Majalah Aktuil yang sejak era 1967-an mengkhususkan diri sebagai pioneer majalah musik dan gaya hidup remaja perkotaan itu .Banyak kugiran saat itu yang muncul antara lain:
Giant Step, Freedom of Rhapsodia,Bentoel & Mickey Michael Merkelbach The Rollies,,The Rhythm Kings,Golden Wings,C’Blues,God Bless, Young Gipsy, AKA, SAS, The Templars, Superkid, Freedom, Shark Move, Menstril’s,Great Session,The Amateur,Destroyer,Lime Stone,Voodoo Child,Mama Clan’s, Freemen, Reg Time, Silver Train, Free Men, Black Spades,Ireka,The Rhadows,Chekinks, Equator Child,Double Zero,Ternchem Stallion,Lizard,Paramour, Big Brothers,ODALF, Sea Men, Fancy, Zonk, Savoy Rhythm, Provist (Progressive Student), Diablo Band, The Players, Happiness, Thippiest, Comets, DD (Djogo Dolok), Jack C’llons, C’Blues, Memphis (yang kemudian menjadi Man Face), Delimas, Bani Adam Band,G’Brill, Batu Karang, Red&White, Topics & Company, The Rollies, Philosophy Gang Of Harry Roesli, Paramour, Finishing Touch, Freedom ,Lizard, Big Brothers,Brotherhood ,Speed King,Oegle Eyes dll
Nama-nama kugiran cadas Indonesia dekade 1970-an umumnya menggunakan bahasa Inggris karena penggunaan bahasa Indonesia untuk nama kugiran cadas di negeri ini sering dianggap “culun” atau “udik” alias kampungan. Para pemusik lebih sering memberi nama kugiran-nya dengan nama bahasa Inggris. Mereka beranggapan dengan nama “cas-cis-cus” itu untuk nama kugiran musiknya akan terkesan lebih garang dan mentereng seperti kugiran Suprkid dengan master andalannya Deddy Sutansyah dimana kemudian namanya-pun dia ubah pula menjadi Deddy Stanzah.
Mereka inilah generasi pertama pemusik cadas Indonesia yang penuh bakat dan inovatif, disamping itu mereka-pun di besarkan namanya oleh Majalah Aktuil yang sejak era 1967-an mengkhususkan diri sebagai pioneer majalah musik dan gaya hidup remaja perkotaan itu .Banyak kugiran saat itu yang muncul antara lain:
Giant Step, Freedom of Rhapsodia,Bentoel & Mickey Michael Merkelbach The Rollies,,The Rhythm Kings,Golden Wings,C’Blues,God Bless, Young Gipsy, AKA, SAS, The Templars, Superkid, Freedom, Shark Move, Menstril’s,Great Session,The Amateur,Destroyer,Lime Stone,Voodoo Child,Mama Clan’s, Freemen, Reg Time, Silver Train, Free Men, Black Spades,Ireka,The Rhadows,Chekinks, Equator Child,Double Zero,Ternchem Stallion,Lizard,Paramour, Big Brothers,ODALF, Sea Men, Fancy, Zonk, Savoy Rhythm, Provist (Progressive Student), Diablo Band, The Players, Happiness, Thippiest, Comets, DD (Djogo Dolok), Jack C’llons, C’Blues, Memphis (yang kemudian menjadi Man Face), Delimas, Bani Adam Band,G’Brill, Batu Karang, Red&White, Topics & Company, The Rollies, Philosophy Gang Of Harry Roesli, Paramour, Finishing Touch, Freedom ,Lizard, Big Brothers,Brotherhood ,Speed King,Oegle Eyes dll